Kunci Sukses |
Lebih 2400 tahun Konfusius menyatakan : yang saya dengar saya lupa, yang saya lihat saya ingat dan yang saya kerjakan saya fahami.
Jika guru mangajar selalu menggunakan metode ceramah, berarti anak hanya disuruh aktif mendengarkan ceramah guru, itu berarti yang dia dengar mudah dia lupa.
Memang metode ceramah merupakan salah satu metode yang paling lama digunakan dan paling sering digunakan guru dalam mengajar. Namun seringkali metode ini sangat membosankan dan membuat anak sering mengantuk, pandek kata kurang efektif.
Agar metode ceramah efektif berhasil, guru perlu memperhatikan hal hal berikut :
Membangkitkan minat
1. Paparkan kisah atau tayangan yang menarik: sajikan anekdot yang relevan, kisah fiksi, kartun, atau gambar grafis yang bisa menarik perhatian siswa.
2. Ajukan soal cerita, yang nantinya akan menjadi bahan sajian dalam ceramah.
3. Ajukan pertanyaan (sekalipun baru sedikit yang memiliki pengetahuan tentang topik yang akan dibahas) agar mereka termotivasi untuk mendengarkan ceramah, dalam rangka mendapatkan jawabannya.
Memaksimalkan pemahaman dan pengingatan
4. Headline/kepala berita: Susunlah kembali poin-poin ceramah utama menjadi kata-kata kunci yang memudahkan mengingat.
5. Contoh dan analogi: Berikan gambaran nyata tentang gagasan dari isi ceramah, dan disesuaikan dengan tingkat usia/kondisi saat itu.
6. Cadangan visual: gunakan alat peraga, buku pegangan, grafik atau lainnya yang memungkinkan siswa lebih mudah mengingat.
Melibatkan siswa selama berceramah
7. Berikan tantangan kecil: berupa pertanyaan, atau diajak memberi contoh dari sebagian topik ceramah.
8. Latihan yang memperjelas: berikan selingan yang memperjelas materi ceramah.
9. Soal penerapan: ajukan permasalahan atau pertanyaan untuk dipecahkan oleh siswa berdasarkan informasi dari topik ceramah.
Dengan begitu, metode ceramahpun tetap menarik, siswa belajar tetap aktif, hasilnya, tentu lebih baik daripada hanya ceramah yang monoton.
Sumber : PGRI Jawa Timur
0 komentar:
Posting Komentar